Rabu, 11 Juni 2014

Untukmu Guruku

Engkau memang bukan alva edison yang tenar dengan penemuannya
Bukan pula soekarno atau soeharto yang memiliki sejarah besar dalam perjuangan rakyat indonesia
Namun engkau yang banyak membimbing kami selama 6 tahun
Yang dengan sabar mengajari kami tanpa kenal lelah
Yang mengantarkan kami dalam keberhasilan yang kini kami rasakan amat berguna tuk masa depan kami

kami mungkin banyak membuatmu marah
Kami mungkin juga membuatmu mengurut urut dada karena kenakalan kami,sikap kami
Atau bahkan ada yang menangis karena kelakuan kami yang telah melampawi batas

Namun jauh di lubuk hati kami yang terdalam
Kami sayang kalian bapak ibu guru
Kami belum mampu berbuat yang terbaik untuk bapak ibu guru

Saat ini kami hanya mohon doa untuk keberhasilan kami kelak
Doakan kami ustadz...
Doakan kami bu....
Agar kepergian kami dari sekolah ini membawa restu kalian
Karena perjalan kami masih sangat panjang...

Jumat, 06 Juni 2014

Sebuah kebersamaan

Esok hari perpisahanpun tiba
Tangis pilu terdengar disana
Tangis harupun ikut meramaikan suasana
Senyum bahagia terpancar dari para siswa

Disana kita saling perpelukan
Tiap bulir air mata membekas menjadi sebuah kenangan
Saling menatap takkan pernah terlupakan
Hanya sebuah ucapan "Terima Kasih Sobat" yang dapat ku persembahkan

Di As-syafi'iyah kita mendapatkan sahabat
Beberapa teman dekat
Ataupun sekedar teman curhat

Takkan ada yang mengharapkan perpisahan
Takkan ada yang menginginkannya
Namun tak pernah dapat tertebak
Kepada siapa,kapan dan dimana semua itu dapat terjadi

Saat kita kembali menjadi seorang alumni
Menyalimi para guru yang berbaik hati
Berpelukan tanpa ingin perpisahan itu hadir kembali

Esok hari pelepasan
Kami akan terbang tinggi menggapai sang cita-cita
Sambil berangan angan akankah kita kembali bersama?
Kembali merasakan tawa dan sedih bersama
Ataukah mungkin itu hanya sekedar kenangan?
Kenangan yang takkan pernah terlupakan
Yang mengajarkan arti sebuah kebersamaan...

Rabu, 04 Juni 2014

Mars As-Syafi'iyah

Dibawah panji As-syafi'iyah
Kita berada bersama-sama
Mendidik jiwa kita semua
Dengan ajaran islam yang nyata

Dibawah cahaya ilahi robbi
Kita membela agama yang suci
Untuk kepentingan hidup ini
Dunia akhirat senang abadi

Wahai umat islam
Bergerak kedepan
Wahai umat islam
Bersatu berjuang
Wahai umat islam
Bergerak kedepan
Wahai umat islam
Bersatu berjuang

Sabtu, 24 Mei 2014

Sebuah Tanya

Akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipispun turun pelan-pelan
Dilembah kasih,lembah mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dulu
Ketika ku dekap kau
Dekaplah lebih mesra, lebih dekat

Lampu lampu berkelipan dijakarta yang sepi
Kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
Kau dan aku berbicara
Tanpa kata,tanpa suara
Ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita

Apakah kau masih akan berkata
Ku dengar derap jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Haripun menjadi malam
Kulihat semuanya menjadi suram
Wajah wajah yang tidak kita kenal berbicara
Dalam bahasa yang tidak kita mengerti
Seperti kabut pagi itu

Manisku, aku akan jalan terus
Membawa kenangan kenangan dan harapan harapan
Bersama hidup yang begitu biru

-Soe Hok Gie-

Rabu, 14 Mei 2014

Sekuntum Melati


Sekuntum melati harum mewangi
Kupetik kurangkai untumu
Bintang gemerlap dilangit tinggi
Kujadikan sebagai medali untukmu guruku

Awan pelangi indah pesona
Kurangkum kususun untukmu
Kilau mentari bersinar terang
Burungpun bernyanyi untukmu guruku

Reff:
Cinta kasih tulus
Selalu kau berikan pada kami
Ingin kusematkan
Bintang jasa tanda terima kasihku

Takkan terlupa sepanjang masa
Tuntunan yang t'lah kau berikan
S'moga bahagia dalam hidupmu
Ku s'lalu berdo'a untukmu guruku

-Lagu padus perpisahan SD Islam As-Syafi'iyah 02 Angkatan 35-
Cipt:Yusuf AW

Seperti Awan

Ku ingin seperti awan
menemani sang mentari sendirian
mengahangatkan makhluk di bumi yang kedinginan

Ku ingin seperti awan
menjadi persinggahan si pelangi yang menawan
walau pelangi akan memudar secara perlahan

Ku ingin seperti awan
Yang ada ditengah malam kelam
bersama dengan bulan
serta bintang menyinari gelapnya malam

Ku ingin seperti awan
menurunkan titik titik hujan
menyuburkan kembali setiap tanaman
yang tlah sekian lama mulai layu kala kekeringan

Awan gelap yang menurunkan hujan
membuahkan harapan untuk membuatnya menjadi kenyataan
Awan putih nan suci
Membuatku terbangun dari mimpi

-Piakchuuu-

Sabtu, 10 Mei 2014

Perpisahan

Hari perpisahan yang dinanti
Telah hadir didepan kami
Walau berat kaki ini melangkah pergi
Melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Ketika hari berganti menjadi pasti
Kami akan pergi
Mengejar cita-cita kami
Menggapai harapan kami
Melanjutkan langkah kaki ini
Untuk meraih segudang prestasi

Bekal yang kau tanami
Akan kami gali untuk masa depan kami
Jasa jasamu yang selalu sabar membimbing kami
Tak kan pernah bisa terganti

Dirimu Pancarkan cahaya ilmu
Menuntunku disetiap waktu
Menerangi didalam kegelapanku
Dan hanya terima kasih yang mampu kuucapkan kepadamu

Biarkanlah kami melangkah pergi
untuk teruskan perjalan ini
semua kisah yang telah terjadi
tetap kenanglah didalam hati

Tak lupa kupersembahkan ini untukmu
Wahai Kawan kawanku
Canda tawa selalu terurai darimu
Kan selalu ku ingat kenangan itu

Selamat tinggal
Selamat tinggal Guruku,Adik adik kelasku dan kawanku
Kan selalu terkenang didalam hatiku
Kenangan indah kita yang telah berlalu

 -Piakchuuu-




Berpisah Tuk Berjumpa Lagi

Tak pernah ku mengharapkan
Tak pernah ku menginginkan
Tapi kini itu terjadi
Perpisahan menanti

Bila kan tiba waktunya
Janganlah sampai kau lupa
Beri kabar teman baikmu
Yang merindukanmu

Reff:
Perpisahan memang tak dapat terelak
Perpisahan memang tak terduga
Namun semua itu pasti terjadi
Berpisah tuk berjumpa lagi

-Lagu Padus Perpisahan SD Islam As-Syafi'iyah Angkatan 35-

Karya: Ust Syarifudin

Selasa, 22 April 2014

Ibu Kita Kartini

Wahai Raden Ajeng Kartini
Sang pejuang bagi kaum putri
Jasamu sungguh berarti
Kini kaum putri dihormati
Dan kini kaum putri disegani
Berkat jasamu ini
Kami menjadi tiang negeri
Menjujung tinggi bangsa kami

Wahai Raden Ajeng Kartini
Terima kasih atas jasamu ini
Kan selalu kukenang dalam sanubari
Bersama dengan ingatan memori

Dan hari ini
Kami memperingati
Hari lahirnya kau kebumi
Tepatnya diIndonesia ini
Jepara tempat lahirmu wahai Kartini
Tempat lahir sang penyuluh budi
Penyuluh karena cinta sang ibu Kartini